Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali A.P.,M.T, pimpin Apel perdana di halaman kantor bupati Lembata. Dalam arahnya, Paskalis Tapobali meminta untuk tidak menjadi ASN yang seperti pelayat jenazah, terlebih menunjukkan raut muka sedih. “ASN itu harus mukanya ceria dan riang gembira,”ungkap Paskalis Tapobali.
Pada Apel kekuatan terpadu ini Penjabat Bupati, Paskalis Ola Tapobali kepada para pejabat eselon II dan III, menyinggung tentang perilaku ASN yang menurutnya seperti pelayat jenazah. “Menjadi ASN itu jangan seperti pelayat jenazah, muka sedih, tapi harus riang gembira,”
Paskalis Tapobali mengingatkan seluruh ASN bahwa dalam bekerja harus selalu riang gembira jangan ada beban di dalam pikiran, termasuk benturan kepentingan menjelang Pilkada November 2024 mendatang. Hal ini akan berdampak pada capaian kinerja. Selain itu, Pj Bupati juga menekankan pentingnya menjaga netralitas ASN dalam persoalan politik praktis.
Menurut Paskalis, ASN adalah salah satu komponen terpenting sebagai perekat bangsa.
“Kita ini adalah perekat bangsa. Mari kita sama-sama lihat nilai dasar kode etik ASN. Karena Kita adalah perekat bangsa, jangan sampai kita meretakkan harmoni sosial yang ada,” pesan Pj Bupati Tapobali.
Untuk itu, yang paling utama dilakukan adalah sebagai ASN harus bisa pikul Taan Tou yang disematkan di lengan kiri. Pernyataan ini bukan tanpa sebab namun ini berkaitan dengan kedisiplinan ASN terutama dalam berpakaian dinas. Karena selama ini, masih ada ASN yang berpakaian keki tapi tidak memiliki lambang daerah Kabupaten Lembata. Padahal lambang daerah Kabupaten Lembata dengan tulisan Taan Tou itu tersemat di lengan kiri seragam keki ASN.
Selain aturan yang melekat, slogan Taan Tou ini juga mengandung makna persatuan, mengandung spirit perjuangan, satu hati dalam pengabdian untuk membangun Lewotana Lembata.
“Mari kita sama-sama membangkitkan kembali semangat persatuan karena ASN dituntut harus bersatu. Kita bersatu untuk bekerjasama, mewujudkan spirit Taan Tou, jangan kita hilangkan itu,” pesan Pj Bupati Lembata.
Tidak hanya itu Pj Bupati juga meminta agar ASN di Lembata harus solid, tidak boleh ada perpecahan dan harus lebih cepat merespon keluhan masyarakat.
Terkait pelayanan publik, Pj Bupati juga menjelaskan bahwa secara digital sudah tersedia yakni ‘SP4N-LAPOR’. Baginya, SP4N- LAPOR adalah aplikasi yang sudah disiapkan Pemerintah untuk pengaduan publik.
Untuk diketahui, SP4N-LAPOR! adalah Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!).
Aplikasi ini disiapkan Pemerintah untuk layanan online yang memberi ruang untuk masyarakat Indonesia menyampaikan aspirasi dan pengaduan kepada penyelenggara pelayanan publik.
Saat ini layanan SP4N-LAPOR telah terhubung dengan 34 Kementerian, 96 Lembaga, dan 493 Pemerintah daerah di Indonesia.
Terhadap keberadaan tim media center, Pj, Bupati juga ingatkan untuk segera publikasi setiap kegiatan pemerintah untuk diketahui publik.
“Kalau kita lambat terus, itu nanti gosip di sana atau viral di sana, maka akan terjadi opini liar yang akhirnya mengganggu konsentrasi bekerja kita. Kita harua bisa menyelesaikan target-target kinerja untuk mengurangi persoalan yang terjadi di di daerah kita khusunya Lewotana Lembata yang kita cintai,” tandas Paskalis Ola Tapobali.