Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Dr. Wihaji Sampaikan Permohonan Maaf Batal Kunjungan Kerja di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Dr. Wihaji didampingi Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Anggota DPR RI, Ahmad Yohan direncanakan melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur setelah selesai melaksanakan Kunjungan Kerja di Kabupaten Rote Ndao pada Selasa (24/6/2025)

Kunjungan kerja dimaksud dalam rangka memastikan program kerja dari pemerintah pusat khususnya layanan kependudukan dan pembangunan keluarga seperti pada bidang kesehatan bisa terlaksana sampai ke pelosok masyarakat di daerah terpencil.

Kunjungan kerja tersebut batal terlaksana karena terjadi abu vulkanik dari erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata yang mengganggu penerbangan di Bandara Wunopito – Lewoleba, serta Bandara Gewayantana – Larantuka.

Setelah batal melaksanakan kunjungan kerja Mendukbangga, Dr. Wihaji berkesempatan menyapa secara daring (zoom) masyarakat Lembata yang berada di Puskesmas Lewoleba Kelurahan Lewoleba Kecamatan Nubatukan.

Dalam kesempatan tersebut Mendukbangga, Dr. Wihaji menyampaikan bahwa rombongan sudah tiba di Kupang dari Rote Ndao untuk melanjutkan perjalanan ke Lembata dan Flores Timur.

“Kami dan rombongan sudah tiba di kupang tadi pagi setelah kunjungan kerja di Kabupaten Rote Ndao dan berencana melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Lembata dan Flores Timur”, ucapnya.

Beliau menjelaskan bahwa niatnya melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Lembata dan Flores Timur batal karena kondisi alam yang tidak bersahabat.

“Setelah berada di atas pesawat dengan tujuan Lewoleba, kami disuruh turun lagi karena ada erupsi gunung Ile Lewotolok di Lewoleba. Setelah memastikan pesawat tidak bisa berangkat ke Lewoleba, kami merubah rencana penerbangan ke Larantuka”, jelasnya.

“Setelah terbang sekitar 40 menit dan sudah berputar 3 kali untuk persiapan landing, ternyata pesawat yang kami tumpangi tidak bisa mendarat di Larantuka karena dampak erupsi Gunung Ile Lewotolok dan harus berbalik arah kembali ke Kupang”, tambahnya.

Mendukbangga, Dr. Wihaji pun menyampaikan permohonan maaf karena batal melaksanakan kunjungan kerja di Lembata dan Flores Timur.

“Dari hati yang paling dalam, saya mohon maaf sebesar-besarnya, semuanya di luar kuasa saya dan sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa”, ungkapnya.

Mendukbangga juga berjanji akan menjadwalkan lagi kunjungan kerja yang sempat dibatalkan.

“Next time saya akan berkunjung kembali, saya masih punya utang, semoga nanti saya bisa berkunjung dengan beberapa program kerja yang akan dilaksanakan disana”, ucapnya.

Kemudian Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah dan Sasaran Khusus, dr. Fajar menyampaikan rencana kunjungan yang dilaksanakan Mendukbangga bersama rombongan sebagai bentuk komitmen untuk memastikan layanan kependudukan dan pembangunan keluarga dapat menjangkau hingga seluruh lapisan masyarakat, sampai daerah-daerah yang menghadapi situasi sulit sekalipun.

“Meskipun terhalang oleh kondisi alam dan cuaca, semangat untuk tetap bersama-sama masyarakat tidak pernah surut, sebagai bentuk kehadiran dan perhatian, Bapak Menteri berusaha untuk tetap menyapa masyarakat secara daring (zoom), agar pesan pelayanan tetap tersampaikan. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa pelayanan publik tidak mengenal batas, dan kehadiran tidak selalu secara fisik, yang terpenting adalah niat tulus dan kerja nyata untuk masyarakat kapanpun dan dalam situasi apapun,” jelasnya.

Terkait kunjungan Mendukbangga/Kepala BKKBN RI ini, Gubernur NTT, Melki Laka Lena yang yang bersama-sama Mendukbangga di Kupang juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas perhatian pemerintah dalam menyikapi persoalan stunting di NTT.

“Seperti yang sudah diterangkan oleh Pak Mendukbangga, kami terkendala kondisi alam sehingga tidak sempat ke Lembata dan Flotim. Kami juga sudah usaha tapi tetap tidak bisa. Kami juga berterima kasih atas kehadiran Pak Menteri yang sudah mengunjungi NTT, khususnya dari dua hari lalu di Rote dan sudah melakukan berbagai kegiatan di sana untuk penanganan stunting dan hari ini walaupun secara mendadak tetap ada agenda di Kota Kupang,” ujar Gubernur Melki.

Menurut Gubernur Melki, usaha untuk mengentaskan stunting di NTT ini perlu ada kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan semua pihak. Untuk itu, beliau memastikan bahwa setelah agenda kunjungan Menteri Wihaji ini, Pemerintah Provinsi NTT bersama seluruh Kepala Daerah akan memperkuat kembali apa yang menjadi catatan dari kunjungan Mendukbangga/Kepala BKKBN RI kali ini.

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *